Home > Umum

6 Gejala Patah Hati yang Seperti Depresi, Jangan Abaikan!

patah hati bisa membuat hati kamu terasa sangat sakit dan nyeri.
Patah Hati (ilustrasi) Sumber:Pexel
Patah Hati (ilustrasi) Sumber:Pexel

KLIKFIT.ID--Saat kamu kehilangan sesuatu yang kamu sukai, bahkan cintai maka hal itu bisa menyebabkan patah hati. Baik itu berakhirnya hubungan asmara, hubungan pertemanan, hubungan kerja, maupun kematian hewan peliharaan.

Semua peristiwa yang sangat mengecewakan hati, bisa menyebabkan patah hati. Oleh karena itu, seseorang perlu merawat diri jika mengalami patah hati.

Dikutip dari Verywell Mind, apa saja gejala patah hati?

Jika patah hati, kamu mungkin akan merasakan gejala-gejala umum depresi, antara lain:

1. Kelelahan

2. Nafsu makan berkurang atau malah meningkat

3. Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak

4. Kurangnya minat pada aktivitas yang biasa kamu lakukan

5. Mengalami kecemasan parah

6. Sulit tidur

Bahkan, patah hati bisa membuat hati kamu terasa sangat sakit dan nyeri. Sejatinya kamu tidak sedang berhalusinasi. Memang patah hati sesakit itu, dada terasa nyeri dan sesak.

Rasa nyeri di hati disebabkan banjirnya hormon stres yang dilepaskan tubuh kamu sebagai respons terhadap emosi yang dapat memicu sindrom patah hati, alias kardiomiopati akibat stres. Gejala kondisi fisik ini, antara lain detak jantung tidak menentu, nyeri dada, dan sesak napas. Bahkan, kamu mungkin merasa seolah-olah sedang mengalami serangan jantung karena memang dada rasanya nyeri sekali.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Di masa-masa awal, cobalah menahan keinginan untuk mengasingkan diri. Saat rasa sedih, rasa bersalah, bingung, dan perasaan intens lainnya muncul memang sangat menyakitkan dada. Maka itu, segera hubungi orang-orang yang peduli pada kamu.

Untuk menerima perubahan dalam hidup, bahwa kamu kehilangan orang atau hal yang kamu cintai. Kamu memerlukan dukungan keluarga dan teman-teman terdekat.

Lalu lakukan perawatan diri yang baik bersifat emosional, fisik, maupun spiritual. Kamu harus bangkit dan mulai melaksanakan pola makan bergizi, olahraga teratur, melakukan pertemuan untuk mendapatkan dukungan sosial dari keluarga atau teman-teman, termasuk melakukan berbagai perawatan diri untuk mengatasi stres akibat rasa kehilangan. Sedikit demi sedikit mulai menghadapi dan menerima kenyataan, tentu ada hikmah di balik semua peristiwa.

Cobalah untuk bersabar, bersikap lembut, dan berbaik hati kepada diri sendiri. Sejatinya rasa sakit akibat patah hati tidak hanya bersifat emosional. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang juga dapat merasakan sakit fisik akibat kehilangan.

Tetaplah tersenyum karena kamu berharga.

(Novia Effendy)

× Image